MediaSuaraMabes, Manokwari Papua Barat – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang di wakili Robet Ranteallo Prov.Papua Barat, menggelar dialog terbuka yang mempertemukan konsumen, LPKSM ( Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat) Cakrabhuana, Williams Arther, SH . C. Par, dan pihak BFI Finance. Pertemuan ini menindak lanjuti kasus penarikan paksa kendaraan milik Bapak Anwar sebuah mobil Xenia—oleh pihak BFI Finance pada April 2025 akibat keterlambatan pembayaran selama dua bulan. Selasa,6/5/2025, pukul, 13.00 WIT.
Dalam proses penarikan tersebut, konsumen tidak menerima Surat Peringatan Pertama dan Kedua, melainkan langsung diberikan Surat Peringatan Ketiga. Selain itu, upaya konsumen untuk menyelesaikan tunggakan dan meminta solusi atas kendala pembayaran tidak mendapat tanggapan dari pihak BFI. Sebaliknya, kasus ini langsung dibawa ke Pengadilan Negeri Manokwari, yang kemudian memutuskan penyitaan kendaraan. Dalam proses persidangan, LPKSM Cakrabhuana mencatat adanya kecenderungan keberpihakan terhadap pihak pembiayaan.
Disperindag, melalui Obed Ranteallo, menegaskan pentingnya menjalankan proses penagihan sesuai prosedur hukum yang berlaku dan mengedepankan etika serta pendekatan yang manusiawi. Disperindag juga memberikan teguran kepada pihak BFI Finance agar seluruh jajaran penagih dan manajemen menaati peraturan perundang-undangan dalam melakukan tindakan terhadap konsumen.
Lebih lanjut, Disperindag menyampaikan bahwa kehadiran LPKSM merupakan bagian penting dalam membela dan memperjuangkan hak-hak konsumen. LPKSM Cakrabhuana diminta untuk terus eksis di Manokwari sebagai mitra masyarakat dalam penyelesaian masalah konsumen.
LPKSM Cakrabhuana, William Arther, SH. C . Par. menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai garda terdepan dalam melindungi kepentingan konsumen dan memastikan keadilan ditegakkan secara adil dan transparan di tengah masyarakat.
Spd
