More
    HomeBeritaGriya Mukti Jaya Diteror! Satwa Langka atau Ancaman Nyata?

    Griya Mukti Jaya Diteror! Satwa Langka atau Ancaman Nyata?

    MediaSuaraMabes, Kab. Indragiri Hilir Teluk Belengkong — Warga Griya Mukti Jaya GHS 1, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dihebohkan oleh serangan hewan buas yang diduga harimau Sumatera. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Kanal 8.5 SP3 pada Sabtu pagi dan menyebabkan delapan ekor kambing milik salah seorang warga, Ajang Rahmat, menjadi korban.

    Lima kambing ditemukan tewas dengan luka gigitan di leher yang diduga kuat akibat serangan predator liar, sementara tiga ekor lainnya hilang dan diduga dimangsa. Di lokasi kejadian juga ditemukan jejak cakar besar yang memperkuat dugaan bahwa pelaku adalah harimau Sumatera.

    “Sangat mengkhawatirkan, karena ini pertama kalinya serangan seperti ini terjadi di kawasan kami. Warga jadi takut untuk keluar rumah, apalagi ke kebun,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

    Kepala Desa Griya Mukti Jaya, Indra Setiawan, langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di luar rumah menjelang sore hari.

    “Harimau umumnya aktif pada sore hingga malam hari. Kami minta masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah saat waktu-waktu tersebut dan menjaga hewan ternaknya dengan lebih ketat,” jelas Indra.

    Pemerintah desa berencana memperkuat patroli keamanan di area rawan dan tengah menjalin koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menangani kemunculan satwa liar ini secara profesional dan berkelanjutan.

    Menurut sejumlah ahli konservasi, kemunculan harimau Sumatera di wilayah permukiman bisa menjadi indikasi bahwa habitat alami mereka kian terdesak akibat pembukaan lahan dan pembangunan yang masif. Kondisi ini meningkatkan potensi konflik antara manusia dan satwa liar.

    Kepala Desa juga menegaskan agar warga tidak melakukan tindakan represif seperti perburuan atau pembunuhan terhadap satwa dilindungi tersebut tanpa koordinasi dengan pihak berwenang.

    “Kita harus menjaga keseimbangan antara keselamatan warga dan pelestarian alam. Jangan sampai ketakutan membuat kita kehilangan rasa kemanusiaan terhadap makhluk hidup lain,” tutup Indra.

    Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi seluruh masyarakat untuk memperkuat sinergi antara perlindungan satwa liar dan keselamatan warga di kawasan permukiman yang berbatasan dengan habitat alam.

    Dum 0792

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Must Read

    spot_img