MediaSuaraMabes, Sabang – Proyek pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Sabang yang didanai oleh dana hibah dari Pemerintah Jepang senilai Rp 75 miliar dilaporkan mangkrak. Proyek yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan potensi kelautan di Kota Sabang ini terhambat oleh beberapa masalah, termasuk belum lunasnya pembayaran kepada beberapa pihak yang terlibat.
Menurut laporan, salah satu penyebab utama keterlambatan dan mangkraknya proyek ini adalah masalah pembayaran yang belum diselesaikan antara pihak kontraktor dan pihak terkait. Belum lunasnya pembayaran batu gajah oleh Eddy Tjowari kepada Fazlun Y menjadi salah satu titik permasalahan yang menghambat progres proyek.
“Proyek yang seharusnya menjadi ikon pembangunan di Sabang ini kini menjadi tanda tanya besar. Kita perlu segera mencari solusi agar proyek ini bisa dilanjutkan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujar seorang warga Sabang yang berharap proyek ini dapat selesai.
Pemerintah Kota Sabang diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa dana hibah yang telah diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini. Namun, publik berharap agar proyek ini dapat diselesaikan secepatnya demi kemajuan Kota Sabang.